Sekelebat guratan jingga terlihat
jelas mencolok mata, namun ketakutan pada malam itu tak akan mudah hilang dari
ingatan. Mereka seenaknya saja menyombongkan diri dengan kemampuan yang sungguh
tak bisa dibuktikan. Bukan lagi tentang kota tua yang ditinggalkan penghuninya
namun lebih kepada isyarat makna yang ia membekas disana.
Markui tahu bahwa mereka hanya
menginginkan kepingan harta yang terkubur di perut bumi kampung kami. Tapi
mengapa ia dengan sengaja menghancurkan demi seorang yang ia anggap mencintainya.
Gelap memang kehidupan orang-orang disana. Bergelimangan harta tanpa makna.