Minggu, 02 Desember 2012

Abdul Rahman Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun

Selama ini ada kecenderungan untuk memandang sosiologi hanya sebagai fenomena modern dan Barat. Namun, sebaliknya, beberapa cendekiawan telah mengembangkan sosiologi sejak lama dan di belahan dunia lain. Salah satu contoh adalah Abdul Rahman Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun lahir di Tunisia, Afrika Utara, 27 Mei 1332 (Faghirzadeh, 1982). Lahir dari keluarga terdidik, Ibnu khaldun mengenyam pendidikan Al-Quran, matematika, dan sejarah. Sepanjang hayatnya ia mengabdi kepada Sultan Tunisia, Maroko, Spanyol, dan Aljazair sebagai duta besar, penghulu kerajaan dan anggota dewan cendekiawan. Ia pun menghabiskan waktu selama dua tahun di penjara Maroko karena keyakinannya bahwa penguasa negara bukanlah pemimpin agama. Setelah kira-kira dua dasawarsa menjalankan aktivitas politik, Ibnu Khaldun kembali ke Afrika Utara, tempat ia melakukan studi dan menulis secara intensif selama lima tahuan. Karya yang dihasilkan selama kurun waktu tersebut melambungkan namanya dan membuatnya menjadi dosen di pusat studi Islam, Masjid Universitas Al-Azhar di Kairo. Dalam kuliah masyarakat dan sosiologi yang banyak menarik minat itu, Ibnu Khaldun menegaskan arti penting kesinambungan pemikiran sosiologi dengan pengamatan sejarah.
Sampai dengan ia wafat tahun 1406, Ibnu Khaldun telah menghasilkan banyak karya penting yang mengandung gagasan-gagasan yang memiliki kesamaan dengan sosiologi kontemporer. Ia sangat yakin dengan kajian ilmiah atas masyarakat, penelitian empiris, dan pencarian sebab-sebab terjadinya fenomena sosial.  Ia amat memperhatikan berbagai institusi sosial (misalnya, politik, ekonomi) dan kaitan antara mereka. Ia tertarik membandingkan masyarakat primitif dengan masyarakat modern. Ibnu Khaldun memang tidak membawa dampak dramatis pada sosiologi klasik, namun sebagai cendekiawan pada khususnya, penelaahan atas karyanya akan menempatkan dia pada sosok yang punya signifikansi historis yang tidak kecil.

Sumber: Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar