Rabu, 05 Desember 2012

Komunikasi Bisnis




Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita tidak akan pernah terlepas dari komunikasi, karena kita merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dengan berkomunikasi kehidupan kita dapat lebih mudah dan memiliki dinamika.
Menurut Himstreet dan Baty dalam bussines comunication: principles and methods, komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, signal-signal baik perilaku atau tindakan, sementara itu menurut Bofee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Pada umumnya pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun signal-signal nonverbal.
Dalam bidang apapun komunikasi mutlak diperlukan. Didalam dunia praktis, juga dikenal komunikasi antar pribadi, komunikasi lintas budaya dan komunikasi bisnis. Terdapat beberapa alasan mengapa komunikasi terjadi di dalam organisasi. Salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan informasi kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor). Sedangkan tujuan lainnya adalah diberi informasi. Perilaku dibedakan berdasarkan memberikan dan diberi informasi. Setiap interaksi komunikasi menyediakan data yang lebih banyak mengenai orang-orang dan dirinya sendiri. Potensi produktivitas dalam organisasi bisnis akan meningkat bila memiliki informasi yang diperlukan. Masyarakat akan cenderung merasa lebih baik mengenai diri mereka sendiri jika mereka diberi informasi dengan baik dan diberi jalan masuk untuk menuju informasi tersebut, jalan masuk informasi adalah bagian dari keadaan percaya dan rasa aman. Lebih jauh lagi, komunikasi bertujuan untuk menpengaruhi orang lain. komunikasi berguna untuk merangsang minat, mengurangi permusuhan, dan menggerakan masyarakat untuk melakukan suatu tugas atau mendidik perilaku.
Memasuki millenium baru, dunia usaha banyak menghadapi masalah kompleks. Bukan saja karena cakupan bisnisnya yang semakin beragam, melainkan juga karena skala bisnis sudah menjadi problem yang sangat luas. Sejumlah ahli mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global. Mengapa sampai demikian? Pertama, karena semakin pesatnya kemajuan di bidang sains dan teknologi, sehingga merangsang terciptanya sistem dan proses produksi yang efisien. Produksi barang dan jasa sudah melampaui batas kebutuhan pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor. 
Kedua, karena teknologi telah mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, sehingga mobilitas sosial menjadi semakin cepat dan tinggi.  Ketiga, bersamaan dengan itu, kemajuan di bidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung sangat pesat, sehingga informasi tentang keadaan tertentu dapat disampaikan tanpa tergantung pada jarak geografis. Bukan itu saja, kemajuan di bidang komunikasi (media massa) telah mempengaruhi pola-pola bisnis antarmanusia.
Fenomena inilah yang menyadarkan banyak orang betapa pentingnya memahami gejala komunikasi dalam rangka memahami gejala bisnis. Jika kita melihat bisnis dan komunikasi sebagai sama-sama suatu proses sosial, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa komunikasi adalah bisnis dan sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, pada tingkatan gejala (fenomena), antara komunikasi dan bisnis merupakan gejala yang terintegrasi. Tidak bisa dipisah-pisahkan.
Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan melakukan proses produksi. Lebih jelasnya bisa dijelaskan sebagai berikut: dalam komunikasi, yang diproduksi dinamakan informasi; sedangkan dalam bisnis, yang diproduksi adalah barang dan jasa. Dalam konteks tertentu, informasi juga termasuk barang dan jasa. Misalnya : informasi lewat surat kabar, majalah, televisi, dll. Kemudian, bisnis dan komunikasi menyampaikan produk tersebut kepada pihak lain. Dalam komunikasi, pihak lain bisa disebut communicatoraudiencedestination, dst. Sementara dalam kegiatan bisnis pihak lain sering disebut konsumen, klienbuyer, dst. Komunikasi dan bisnis sama-sama menimbulkan reaksi tertentu dan mempunyai hambatan-hambatan yang spesifik. 
Dengan cara berpikir di atas, kita akan berusaha menjelajahi kajian-kajian yang relevan tentang hubungan bisnis dengan komunikasi. Ada tiga kajian yang bisa kita telaah: kajian tentang kegiatan bisnis dari perspektif komunikasi. Bagaimana sudut pandangan komunikasi menerangkan gejala bisnis. Kajian tentang kegiatan komunikasi dari perspektif bisnis. Bagaimana sudut pandang bisnis dalam menerangkan kegiatan komunikasi. Atau, secara sederhana, komunikasi sebagai bisnis. Kajian tentang faktor-faktor eksternal dari keduanya yang turut terlibat dalam proses komunikasi maupun bisnis.
Komunikasi dalam organisasi bisnis bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, pendapat tersebut tidak dapat dibantah karena semakin tinggi kedudukan seseorang dalam bisnis, dirinya akan semakin bergantung kepada keahlian seseorang dalam membuat keputusan dan memecahkan masalah untuk suatu keberhasilan. Menurut Yulk (1981), keahlian teknis seringkali lebih penting bagi para menejer tingkat rendah, walaupun tampaknya para menejer tingkat menengah menggunakan keahlian teknis dan konsepsi. Menurutnya, keahlian konsepsi (dalam pembuatan keputusan secara strategis) paling sering digunakan para manager tingkat atas.
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal.
Komunikator yang efektif tentu saja memiliki beberapa alat komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan. Mereka tahu bagaimana menempatkan kata yang membentuk suatu arti, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan menggairahkan, bagaimana mengajak peserta untuk ikut aktif diskusi, bagaimana menyelipkan humor yang mampu menghidupakan suasana, bagaimana menyiapkan ruangan yang mampu menghidupkan diskusi, dan apakah pesan akan disampaikan memalui tulisan (written) atau lisan (oral). Mereka juga memperkuat kata-kata mereka dengan gerak isyarat dan tindakan.
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam praktek dunia bisnis dan non bisnis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Mengirimkan sesuatu kepada seseorang, berbiuncang-bincang atau mengobrol dengan teman, atau mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar, membaca surat kabar, majalah jurnal, mendengar radio, menonton televisi dan sejenisnya, merupakan contoh bentuk-bentuk komunikasi verbal. Komunikasi verbal dibutuhkan dalam mengungkapakan kejadian masa lalu, ide atau abstraksi yang perlu diungkapkan secara sempurna.
Bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis adalah komunikasi nonverbal. Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah menggunakan gerakan-gerakan tubuh, atau lebih dikenal dengan bahasa isyarat (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain. salah satu contohnya adalah ketika seseorang menggelengkan kepala ini dapat menunjukan sikap menolak dalam komunikasi nonverbal orang dapat mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang, benci, dan berbagai macam perasaan lainnya.
Pentingnya komunikasi nonverbal, komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal. Isyarat-isyarat komunikasi nonverbal sangat penting terutama untuk menyampaikan perasaan dan emosi. Kebaikan komunikasi nonverbal adalah kesahihannya (reliabilitas). Hal ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan gerak tubuh  (bahasa isyarat). 
Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, seseorang dapat mendeteksi kecurangan, atau menegaskan kejujuran pembicara. Maka, tidaklah mengherankan bila seseorang lebih percaya pada pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat nonverbal ketimbang pesan-pesan yang disampaikan melalui isyarat verbal. Seseorang dapat saja menutup-nutupi kecurangan dengan isyarat verbal (seperti tulisan). Namun, ia tidak dapat sepenuhnya menutup apa yang sedang terjadi pada dirinya karena hal itu tercermin dalam ekspresi wajahnya. Manakala wajah seseorang murung atau cemberut, maka dapat diduga bahwa dia sedang menghadapi suatu masalah, mungkin masalah pribadi, keluarga atau lainnya.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi  pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang, dan pihak audience juga dapat menangkap artinya dengan cepat.
Begitu juga terjadi pada bidang bisnis, seorang pengusaha tentu tidak akan memasarkan produk dengan kondisi emosional, maupun tampilan fisik yang sembrono. Sebisa mungkin ketika memasarkan, atau mendistribusikan barang atau jasa yang kita tawarkan kita melakukan komunikasi nonverbal maupun verbal dengan baik. Konsumen tidak hanya melihat pelayanan suatu produk barang atau jasa dilihat dari barangnya saja tetapi juga bagaimana si produsen menyampaikan atau tatkala memberikan pelayanan menyangkut produk yang dipasarkan. Dengan mimik muka yang bersahabat, tutur kata yang sopan, dan gerak tubuh yang pantas tentu akan dapat mewakili ungkapan positif bagi konsumen, daripada produsen yang memiliki komunikasi verbal hebat namun tidak diimbangi dengan kemampuan komunikasi nonverbal yang mumpuni.
Konsep diri yang positif merupakan hal penting dalam suatu komunikasi bisnis yang berhasil. Apa yang anda katakan kepada diri anda mengenai diri anda sendiri (komunikasi intrapesona) akan meningkatkan atau mengurangi konsep diri anda. Umpan balik yang datang dari orang lain dapat dirasakan sebagai suatu hal yang positif maupun negatif.
Komunikasi tidak berjalan secara sendiri namun terdapat suatu proses. Menurut Courtland L. Bovee dan John V. Thil proses komunikasi dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan, ide diubah menjadi suatu pesan, pemindahan pesan, penerima menerima pesan, dan penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.
Kelima tahapan ini tentu sangat berpengaruh terhadap progres bisnis suatu individu maupun perusahaan. Bahkan fakta menunjukkan begitu banyak kerugian bisnis yang dipicu sebab-sebab yang terkait masalah komunikasi. Kerugian bisnis tersebut dipicu dari pemilihan strategi komunikasi yang tidak tepat. Karena di era globalisasi dimana informasi sudah sangat sulit dibendung komunikasi merupakan salah satu kunci keberhasilah suatu usaha. Siapa yang mampu mengkomunikasikan dengan baik perusahaannya dia akan mampu bertahan dalam dunia bisnis.
Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5W + 1H, yakni komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi. Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi. Adapun teknik-teknik komunikasi meliputi komunikasi informatif (informative communication), komunikasi persuasif (persuasive communication), komunikasi instruktif/ koersif (instructive/ coersive communication), dan hubungan manusiawi (human relation).
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa pada dasarnya komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari Komunikator ke Komunikan melalui saluran/media dengan harapan mendapatkan umpan balik dan dalam kaitannya dengan komunikasi bisnis jelas umpan balik yang diharapkan adalah umpan balik yang positif berupa ditindak lanjutinya rencana usaha kita, penerimaan yang baik dari konsumen, ataupun terbentuknya sebuah kerjasama bisnis yang menguntungkan.
Komunikasi yang efektif menurut Mechribian dan Ferris tidak terletak dari kata-kata, melainkan 55% bahasa tubuh, 38% nada suara, dan sisanya yang hanya memiliki prosentasi sebesar 7% merupakan kata-kata. Terkadang kita dituntut untuk bisa mengolah kata-kata dengan sedemikian rupa namun ternyata bahsa tubuh justru yang memiliki andil besar dalam menentukan efektifitas sebuah komunikasi. Ini menunjukan bahwa komunikasi nonverbal memang lebih berpengaruh terutama dalam bisnis dibandingkan dengan komunikasi verbal.
Kesimpulannya dalam sebuah bisnis jelas diperlukan sebuah komunikasai yang efektif, baik itu komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun prosentasi nonverbal dalam bisnis lebih dominan adanya karena komunikasi nonverbal memberikan dampak mendalam kepada konsumen tatkala dikomunikasikan sebuah produk bisnis yang jelas akan berdampak pada efek yang dihasilkan dari komunikasi itu sendiri apakah akan berdampak positif ataupun negatif.





Daftar Pustaka
Curtis, Dan B, dkk. 2002. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset Bandung
Purwanto, Djoko.  1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Setiati, Eni. 2005. Tujuh Jurus Memulai Usaha. Yogyakarta: CV Andi Offset
Umar, Huisen. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Adelia. 2010. Komunikasi Bisnis. Diunggah dari: http://adeliaa08.student.ipb.ac.id/2010/06/20/komunikasi-bisnis/  pada hari Selasa tanggal 4 desember 2012 pukul 15.11
Pengantar Komunikasi Bisnis. 2012. Diunggah dari : http://faculty.petra.ac.id/ido/courses/komunikasi_bisnis.htm pada hari Selasa  tanggal 4 desember 2012 piukul 15.12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar