Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Otonomi daerah
adalah suatu keadaan yang memungkinkan daerah dapat mengaktualisasikan segala
potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal. Sumber lain mengungkapkan
bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang,
dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari pengertian tersebut di
atas maka akan tampak bahwa daerah diberi hak otonom oleh pemerintah pusat
untuk mengatur dan mengurus kepentingan sendiri.
Rabu, 28 November 2012
Selasa, 27 November 2012
Herbert Spencer
Herbert Spencer |
1. Herbert Spencer dan Auguste Comte
Spenser sering sekali disamakan dengan Comte dalam hal pengaruh mereka terhadap perkembangan teori sosiologi (J. Turner, 2001a), namun ada sejumlah perbedaan penting antara keduanya. Sebagai contoh, tidak terlalu mudah mengategorikan Spencer sebagai seorang konservatif. Sebaliknya, pada tahun-tahun awal, Spencer lebih tepat bila dipandang sebagai seorang penganut politik liberal, dan ia mempertahankan unsur liberalisme ini sepanjang hayatnya. Namun, juga benar bahwa Spencer tumbuh semakin konservatif sepanjang hidupnya dan bahwa pengaruh dasarnya, sebagaimana Comte adalah konservatif.
Teori evolusi. Setidaknya ada dua prespektif utama tentang evolusi dalam karya Spencer (Haines,1998:Perin,1976).
Senin, 26 November 2012
Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional
A.
KESUKUBANGSAAN DI INDONESIA
Indonesia merupakan
negara yang majemuk yang terdiri dari beragam suku bangsa. Tidak ada yang tahu
jumlah pasti seluruh suku bangsa di Indonesia, namun menurut survei yang
dilakukan Badan Pusat Statistik ada sekitar 1.128 jumlah suku bangsa yang ada
di Indonesia.
Keberagaman suku
bangsa di Indonesia itu tentu tidak terjadi secara tiba-tiba. Perbedaan suku
bangsa itu diperoleh dari fakta sejarah yang
mencatat bahwa dulu
masing-masing suku bangsa berada dalam kuasa kerajaan-kerajaan dalam jumlah
banyak. Faktor lain yang mempengaruhi beragamnya suku bangsa di
Indonesia diantaranya adalah letak astronomis maupun
geografis, banyaknya pulau
yang terpisahkan lautan, keragaman bahasa maupun budaya,
latar belakang sejarah perjuangan bangsa,
lingkaran hukum adat, serta kekerabatan
dan perbedaan agama.
Analisis Fenomena Sosial di Taman Pintar
A.
DESKRIPSI
TAMAN PINTAR
1.
Sejarah Taman Pintar
Taman Pintar merupakan obyek wisata
pendidikan keluarga di Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus
rekreasi yang komplit untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga
tingkat sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena
dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota
Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas
12.000 meter persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan
belajar yang disertai alat peraga iptek. Begitu memasuki kawasan ini,
pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi teknologi
dan permainan dari pelbagai wahana tersebut. Di Indonesia, terbentuknya taman
semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan iptek yang berlokasi di
Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dari sinilah mulai berkembang pusat
peragaan iptek lainnya di kota-kota lain, termasuk Taman Pintar di Yogyakarta
dan Jawa Timur Park di Malang, selang puluhan tahun kemudian.
Selasa, 20 November 2012
Sosiologi Pariwisata
Sosiologi
pariwisata mengkaji fenomena yang terjadi di daerah wisata yang diakibatkan
oleh adanya interaksi beragam elemen sehingga terjadi proses social yang bisa
berdampak positif (asosiatif) atau berdampak negative (disosiatif).
Dalam menganalisisnya
kita gunakan teori-teori sosiologi yang ada, misalkan apabila pada daerah
wisata itu terdapat konflik maka dikaji oleh teori konflik konflik sedangkan
apabila adanya kerjasama di wilayah itu kita dapat menggunakan teori interaksi.
Pertanyaan-pertanyaan
yang sering muncul mengenai obyek wisata biasanya adalah mengapa daerah tersebut menjadi daerah
tujuan wisata, bagaimana sejarahnya, dan apa yang menjadi daya tarik obyek
wisata tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat kita gunakan untuk membantu
menganalisis fenomena sosiologi apa saja yang ada di tempat wisata itu. Sedangkan
untuk menyusun laporan kajian fenomena sosiologi di daerah wisata janganlupa
mencantumkan juga deskripsi wilayahnya, sejarah, dan daya tarik dari tempat
wisata itu sendiri.
Sabtu, 10 November 2012
Negara yang Kuat
NEGARA YANG KUAT
Negara yang kuat tidak selalu hanya
diidentikan dengan armada militer maupun pasukannya. Pun tidak bisa dibuktikan
dengan berapa banyak negara jajahannya di masa lalu. Apalagi negara yang
mengatasnamakan perdamaian namun melukai negara lain dengan paham-paham yang
sesungguhnya sangat dipaksakan.
Negara kuat juga bukan negara yang ditakuti
lagi dibenci, tetapi merupakan negara yang disegani dan dihormati. Bukankah
kejahatan pada kemanusiaan takkan bisa membuat negara lain menjadi suka? Malah
sebaliknya, ia dapat melukai dan menumbuhsuburkan benih-benih benci.
Langganan:
Postingan (Atom)