Hehehe., iya rasanya kayak pulang kampung kok. Keuliah Kerja Lapangan yang ketiga dan terakhir ini (Huhuhu #sedih) memang obyeknya ada di Jawa Barat. Tasikmalaya, Garut, dan Bandung, sedikit melewati Sumedang hanya sedikit tak apalah yang penting bisa melihat Tampomas secara dekat dan nyata (buka di gambar). Hhe
Materi KKL kali ini adalah deviasi dan patologi sosial. Dari tiga KKL yang telah dijalani, jujur sejujur-jujurnya KKL ini adalah KKL yang paling menakjubkan , mengesankan, dan membuat ketagikan. Ya mungkin karena obyek KKL Jawa Barat, makanannya cocok sama lidah, dan yang tak kalah mengharukan KKL ini adalah KKL terakhir. Apa artinya???? Artinya ini adalah perjalanan panjang terakhir kita Sosiologi angkatan 2011 A dan B. Hiks hiks hiks.
Ya walaubagaimanapun tetap semangat kawan, ini bisa jadi perjalanan panjang terakhir kita, tapi percayalah kita akan berjalan sendiri kelak, sukses, dan mengulang kembali perjalanan ini dnegan wujud yang berbeda. Bisa saja kan nanti kita bertemu diluar negeri dalam rapat pembentukkan sebuah lembaga kemanusiaan di Palestina mungkin? Aamiin, atau kita kembali lagi ke Bandung dan mendirikan yayasan sosial disana. Atau membuat Pesantren di Bali. Atau bisa juga rapat anggota senat Universitas Negeri Yogyakarta, hahaha. Semoga semuanya terwujud. Atau paling tidak salah satunya. Ya harus percaya, mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok.
Ya udah deh sekarang waktunya review perjalanan kemarin yuks.
Tanggal 31 Oktober malam rombongan berangkat dari Yogya menggunakan 2 Bus besar yang nyaman banget. Dan sampai di Tasikmalaya sekitar pukul 03.30. Kita mandi dan sholat shubuh di salah satu Rumah makan di Tasik. Dan langsung melanjutkan perjalanan ke obyek KKL kita yang pertama yakni, Pondok Pesantren Suryalaya.
Pondok Pesantren Suryalaya |
Di Pondok
PesantrenSuryalaya ini Kita diberi tausiah dari Pinpinan Pondok dan
dipersilahkan untuk mengunjungi Inabah. Saat itu kami dibagi menjadi dua
rombongan yang laki-laki dan sebagian perempun berkunjung ke Inabah 17 yang
khusus laki-laki dan saya ikut ke Inabah puteri. Perjalanan lumayan jauh dari
Ponpes ke Inabah puteri tapi saya sangat menikmati perjanannya walaupun dilalui
dnegan bobo. Heheheh
Dan ketika
sampai di Inabah putri jreng jreng... ternyata kita tidak bisa mewawancara
langsung mbaknya, kita hanya diperbolehkan mewawancarai pengelola dan melihat
mereka dari jauh. Subhanallah Allahu Akbar, pengalaman ini membuat saya
langsung up date status.
Setelah belajar banyak hal di
Inabah kita langsung cuss ke Kampung Naga, seperti biasa melewati perjalanan
dengan menjelajahi alam mimpi (walau selama KKL ini saya gak pernah mimpi).
PerjalanaN ke Kampung Naga memakan waktu hampir 2 jam kalo gak salah, itu Cuma sampai
tempat parkirnya kalo ke perkampungannya waw amazing, menuruni beratus-ratus
tangga dan jalan setapak yang sampingnya aliran sungai dan pesawahan. Endah
pisan pokokna mah. Sunda tea... hhe
Kita disambut di balai
pertemuannya Kampung Naga, langsung dijamu makan siang ayam, sayur, ikan asin,
sambal dan lalapan. Ponyo pisan,,, Setelah makan siang kami langsung mendengar
pemaparan dari kepala adat dan tentu dipersilahkan tanya jawab dan observasi
langsung ke lingkungan disana.
Tengah Kepala Adat Kampung Naga |
Rumahnya unik, orang-orangnya
unik, dan yang paling saya kagumi adalah konsep melestarikan lingkungan mereka
tuh bukan omong doang. Aplikasinya coyy terlihat nyata, tata ruang,
rumah-rumahnya, irigasi, semuanya ramah lingkungan. Dan inilah yang selalu
membedakan kita dnegan mereka, kadang kita itu seolah-olah lebih banyak tahu dibanding
mereka padahal kebalikannya. Miris...
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar