Tiba-tiba
sadar bahwa bekas luka ini belum juga bisa tersembuhkan. Padahal kecelakaan itu
Sudah terjadi lama, Ya Allah berikan kecepatan dalam penyembuhan. Aku ingin terus menjadi perantara kehidupan
mereka.
***
Aku
hanya bingung dengan jarak yang memisahkan dan mematikan. Aku juga tak habis
fikir dengan apa yang sebenarnya ada dalam bayangan. Kemewahan duniawi yang
mereka rasakan tidakkah terlalu murah harganya jika dibandingkan dengan semilir
angin yang aku hasilkan.
Tanda
tanya itu belum juga terjawab saat mereka mendirikan mopnumen-monumen yang
ditanda tangani pejabat Jakarta. Untuk apa ya? Melukis sejarah? Bisa jadi, tapi
yang lebih tidak masuk nalar adalah
patung-patung selamat datang itu, menggambarkan keagungankah? Menyiratkan
keangkuhan? Bagiku itu kembali ke alam jahiliah. Memuja patung. Bukankah tidak
ada mulianya ya? Berjuta-juta dimusnahkan untuk membuat sebuah benda mati tak
berfungsi, lebih baik dialukasikan saja untuk perawatan dan pelestarian atau
biaya perang fisabilillah.
***