Rabu, 24 April 2013

Hidup yang Memberi sarana Kehidupan




Tiba-tiba sadar bahwa bekas luka ini belum juga bisa tersembuhkan. Padahal kecelakaan itu Sudah terjadi lama, Ya Allah berikan kecepatan dalam penyembuhan.  Aku ingin terus menjadi perantara kehidupan mereka.
***
Aku hanya bingung dengan jarak yang memisahkan dan mematikan. Aku juga tak habis fikir dengan apa yang sebenarnya ada dalam bayangan. Kemewahan duniawi yang mereka rasakan tidakkah terlalu murah harganya jika dibandingkan dengan semilir angin yang aku hasilkan.
Tanda tanya itu belum juga terjawab saat mereka mendirikan mopnumen-monumen yang ditanda tangani pejabat Jakarta. Untuk apa ya? Melukis sejarah? Bisa jadi, tapi yang lebih tidak  masuk nalar adalah patung-patung selamat datang itu, menggambarkan keagungankah? Menyiratkan keangkuhan? Bagiku itu kembali ke alam jahiliah. Memuja patung. Bukankah tidak ada mulianya ya? Berjuta-juta dimusnahkan untuk membuat sebuah benda mati tak berfungsi, lebih baik dialukasikan saja untuk perawatan dan pelestarian atau biaya perang fisabilillah.
***

Minggu, 14 April 2013

Ringkasan Buku Komitmen Muslim Sejati Karya Fathi Yakan


Kita muslim? Ya benar adanya. Warisan juga memang tidak salah. Tetapi ketika sudah mengetahui seperti ini, tentu tidak serta merta menerima semua itu begitu saja. Ketika kita mengaku muslim tentu kita akan mencari ini dan itu, mengapa begini dan mengapa begitu. Dalam bab pertama dalam buku “Komitmen Muslim Sejati”  seseorang yang mengaku muslim tentu tidak hanya cukup dilisannya saja tetapi juga harus mengislamkan aqidah, ibadah, akhlak, keluarga, rumah tangga, kita juga harus mengalahkan nafsu, dan harus juga meyakini bahwa masa depan adalah milik Islam.
Beraqidah, jelas aqidah yang lurus yang juga memuat beragam konsekuensi diantaranya menyakini pencipta alam adalah Allah, mengimani bahwa tidak ada yang diciptakan sia-sia, mengimani Nabi, Rasul, dan kitab-kitab-Nya, meluruskan tujuan hidup untuk beribadah kepada-Nya, meyakini balasan untuk orang mukmin adalah surga dan untuk orang kafir adalah neraka, menanamkan dalam hati bahwa manusia melakukan kebaikan dan kejahatan dengan ikhtiar dan kehendak-Nya, meyakini ketetapan syariat adalah hak Allah yang tidak boleh dilanggar, mengetahui nama dan sifat Allah, bertafakur mengenai ciptaan Allah, senantiasa menginternalisasikan bahwa sifat-sifat Allah berbeda dari makhluk-Nya, senantiasa takut pada-Nya, mengingat-Nya, cinta, tawakal, menggantungkan diri, bersyukur, menyadari pengawasan-Nya, dan selalu beristigfar memohon ampun pada-Nya.